-->

Viral !! Pria ini Buat Status yang Minta Jemaah Ikhlaskan Uang Mereka yang Lenyap di First Travel !!


Redaksi Baca - Andika Surachman selaku Direktur Utama PT. First Anugerah Karya Wisata atau yang lebih dikenal First Travel sudah ditangkap Bareskrim Polri.
Andika Surachman merupakan suami dari Perancang busana muslim kondang Anniesa Desvitasari atau lebih dikenal dengan nama Anniesa Hasibuan.

Dilansir dari Tribunnews, bos First Travel ini ditangkap kepolisian atas laporan kasus penipuan atau penggelapan dana penyelenggaraan perjalanan ibadah umroh di perusahaannya.
Pasca ditangkapnya pasangan suami istri ini, banyak netizen yang seolah berusaha mengulik masa lalu dan foto-foto mereka berdua.
Kehidupan mewahnya pun menjadi buah bibir netizen dunia maya.

Ulah pasangan ini yang dianggap sebagian netizen "memakan" uang para jema'ah tentunya membuat netizen geram.
Tapi ada seorang netizen yang justru meminta para jemaah untuk mengikhlaskan uang mereka yang dibawa kabur oleh Andika Surachman dan Anniesa Hasibuan.
Pendapat ini disampaikan oleh seorang netizen bernama Eko Kuntadhi pada postingannya yang diunggah di Facebook pada tanggal 16 Agustus 2017.

Bukan tanpa alasan Eko Kuntadhi memberikan pernyataan seperti itu.
Malahan pendapat Eko Kuntadhi justru bisa membuka mata orang-orang yang terlanjur marah dan geram dengan kasus tersebut.
Berikut postingan selengkapnya dari Eko Kuntadhi yang dilansir langsung dari akun Facebook pribadi miliknya:
---
JEMAAH FIRST TRAVEL, IKHLASLAH...

"Kemana duit 35 ribu jemaah First Travel menghilang?," tanya penyidik polisi.
"Gak tahu, pak. Kami lupa," jawab pasangan suami istri, pemilik First Travel.
Ini jawaban paling asyik, penuh keimanan dan menandakan kepasrahan pada Tuhan YME.
Mereka adalah orang yang begitu beriman hingga yang diingat hanya Tuhan semata.
Jadi kalau cuma duit Rp 550 miliar yang terlupakan, itu menandakan begitu tidak terikatnya mereka dengan benda-benda.

Tujuannya hanya meningkatkan kualitas ibadah semua jemaah First Travel.
Saat mereka piknik keliling dunia dengan tampilan yang glamour, sungguh itu bukan karena mereka ingin sombong.
Itu semata karena kecintaan mereka untuk menelusuri keindahan bumi ciptaan Allah ini.
Jika mereka berfoto di depan rumah atau kendaraan mewah miliknya lalu diunggah ke akun Instgram, bacalah itu sebagai tanda syukur yang tidak terkira.

Tidak terbersit sedikitpun kesombongan di wajah mereka.
Sebab kenikmatan itu bisa mereka dapatkan mungkin dari mengumpulkan setetes dua tetes keringat calon jemaah umroh FT.
Mungkin saja jemaah itu adalah ibu-ibu renta yang menabung sepanjang hidupnya untuk bertamu ke rumah Allah.

Mungkin cuma tukang Siomay yang mencari rezeki keliling naik sepeda, lalu tabungannya diserahkan kepada FT agar bisa diberangkatkan berziarah ke makam Kanjeng Nabi.
Jadi yang pantas sombong dan berbangga adalah 35 ribu calon jemaah FT yang sudah ikhlas membantu kedua pasangan suami-istri mengenaskan itu keliling dunia dan menikmati rezeki berlimpah.

Dari keringat jemaah yang ikhlas-lah mereka berdua bisa menggapai kehidupan yang indah.
Jangan melulu melihat yang tampak saja.
Nilailah juga orang-orang yang mengais rezeki seperak dua perak untuk ongkos bertamu ke rumah Allah, lalu diduitnya dipercayakan kepada First Travel.

Lalu mereka gagal berangkat karena duitnya terselip entah kemana.
Berkat keringat ribuan jemaah itulah, mantan karyawan minimarket dan istrinya itu bisa hidup mewah seperti anggota DPR.
Dengan cara begitu mereka bisa menunjukan kepada jemaah First Travel, jika jemaah bersabar maka Tuhan akan menambah lagi nikmatnya.

Intinya adalah sabar. Ikhlas, Tidak mengeluh.
Jemaah sendiri harus bersabar agar menikmatan itu datang pada mereka.
Lagipula ibadah akan mendapatkan pahala lebih besar justru ketika banyak cobaan.
Kalau kamu mau umroh, menyetor duit ke biro perjalanan profesional, lantas berangkat, tinggal di hotel mewah, beribadah dengan tenang, lalu dimana tambahan pahalanya.

Berbeda dengan jemaah FT.
Ketika mereka menyetor duit tabungan untuk umroh, lalu sampai tahunan tidak ada kabar beritanya.
Dan mereka bersabar dan tawakal, bukankah sepanjang tahun penantian itu Allah melipat gandakan pahala kesabaran dan tawakalnya?
Semakin lama penantian itu akan semakin menggunung juga pahalanya.

Bahkan jikapun tidak jadi barangkat karena duitnya terselip entah kemana, pahalanya akan terus mengalir seperti air bah.
Indah bukan?
Saya rasa selain manasik Umroh, First Travel juga aktif menggelar manasik kesabaran kepada jemaahnya.
Sama seperti Andika Surachman yang bersabar menunggu sekian lama untuk menikmati semua rezeki yang diberikan secara ikhlas oleh calon jemaah umroh.

Kuncinya adalah keikhlasan.
Bukan malah memaki-maki kedua pasangan itu yang dengan susah payah mengumpulkan duit ribuan jemaah lalu dikembangkan sedemikian rupa.
Coba lihat butik Annisa Hasibuan di Kemang yang segede gaban.
Atau telusuri butik busana muslim kelas atas di New York, Malaysia atau Istambul miliknya.
Pasangan ini bukan hanya rela menjadi pelayan jemaah umroh, tetapi juga mereka sedang mengharumkan nama agama sampai ke New York.

Jika masyarakat New York melihat busana muslimah yang mahal dan indah itu, lalu nama Islam semakin moncer.
Itu bukan semata hasil keringat Annisa.
Itu adalah jasa jemaah FT yang ikhlas.
Perlu diketahui, undangan berziarah ke baitullah sesungguhnya adalah panggilan Allah.
Kalau Allah belum memanggil, meskipun kamu sudah setor duit ke First Travel, terus mau apa?
Mau melawan takdir?

Kalau ente berani melawan takdir, emang ente berani melawan Egi Sujana yang menjadi pengacara mereka sekaligus pengacaranya Rizieq Shihab?
Ketahuilah.
Orang-orang yang berjasa mengembangkan agama ini bukan hanya kedua pasangan itu.
Dulu ada investasi yang mendapat rekomendasi MUI dan akhirnya bodong juga.
Jusuf Mansyur juga sedang digugat di pengadilan Jatim dan Medan karena soal investasi properti yang merugikan orang.

Jangan lihat soal duit yang dicopet.
Coba lihat seberapa serius mereka menguji kesabaran umat Islam.
Mereka adalah orang yang paling mengerti mengenai ayat Quran, "Jadikanlah sholat dan sabar sebagai penolongmu."
Jadi, justru kelakuan mereka akan meningkatkan kualitas keimanan umat.

Orang-orang seperti mereka inilah yang jasanya sangat luar biasa dalam meningkatkan makna kesabaran dan ujian dalam beragama.
Kalau Jusuf Mansyur berfoto di depan Alphard-nya, kesabaran warga yang menginvestasikan duitnya juga sedang diuji.
Jika mereka ikhlas dan lolos ujian, mereka adalah umat yang luar biasa.
aking sabarnya, mereka jadi keliatan bodoh.

Lalu bagaimana jika ada orang yang ingin mengajarkan umat Islam tentang makna kesederhanaan seperti yang ditampilkan Buya Syafii Maarif?
Ah, Buya.
Ajaranmu tidak berlaku untuk para ustad seleb dan pengusaha penjaja agama yang hidup penuh kemewahan.
Meskipun mereka berfoya-foya dari hasil nyolong...

"www.ekokuntadhi.com"

Sejauh ini postingan Eko Kuntadhi itu telah mendapatkan lebih dari 3 ribu share, 5 ribu like dan 2 ribu komentar.
Ada netizen yang mengkritik statusnya, namun tidak sedikit pula yang menganggap tulisan Eko merupakan bentuk ucapan satir atau sindiran halus bagi pemilik First Travel.

sumber : palembang.tribunnews.com

Iklan Atas Artikel