Anak Anda Punya Kaus Kaki Model Ini?? Awas Bahaya Menakutkan Mengancam, Ini Penjelasannya....
22:54
Redaksi Baca - Seluruh pernak-pernik yang bergambar animasi sangat disukai oleh anak-anak, baik itu berupa tas, baju, topi, boneka ataupun kaus kaki.
Semua pernak pernik yang dijual oleh para pedagang tersebut laris manis di pasaran.
Salah satu tokoh animasi yang sekarang digandrungi oleh anak-anak, terutama perempuan adalah Frozen.
Semua hal yang bergambar Frozen di incar oleh anak-anak perempuan.
Mulai dari tas baju hingga kaos kaki sangat disukai anak-anak.
Namun, walaupun laris manis di pasaran, bukan berarti pernak pernik tersebut bisa aman dipakai.
Ada beberapa pernak pernik Frozen yang berbahaya jika digunakan, karena dapat menyebabkan kangker.
Baru-baru ini, kaus kaki anak-anak bergambar Frozen ditarik dari peredaran karena mengandung bahan kimia yang berbahaya bagi tubuh yang memakainya.
Bahan kimia yang terdapat pada kaus kaki tersebut ternyata dapat menyebabkan kanker.
Kaus kaki yang menampilkan Putri Anna dari Arendelle di film fantasi Disney, mungkin mengandung bahan kimia yang bisa menjadi karsinogenik.
Kaus kaki biru telah dijual oleh perusahaan fesyen asal Finlandia Lindex dalam tiga paket dengan yang lainnya, yang menampilkan Ratu Elsa dan Olaf si Salju.
Penarikan tersebut dipicu setelah ditemukannya satu produk dengan bahan kimia terlarang, yang diurai menjadi zat yang diduga bersifat karsinogenik.
Zat karsinogenik merupakan zat yang sangat berpengaruh terhadap penyebaran kanker.
Atas dasar ini, dihimbau bagi yang telah memiliki kaus kaki bergambar Frozen agar segera membuangnya atau mengembalikannya ke toko Lindex terdekat, karena dikhawatirkan akan menyebabkan kanker.
Juru bicara Lindex mengatakan: "Keamanan pelanggan dan kualitas produk merupakan prioritas utama kami di
Lindex, dan kami memiliki fokus utama dalam hal ini dalam menciptakan fashion. Kami menyesal bahwa kaus
kaki ini salah telah melewati kontrol keamanan kami."
Perusahaan ini dimiliki oleh Stockmann Group dan memperkerjakan sekitar 5.000 karyawan dan ada 480 toko di seluruh Eropa dan Timur Tengah.
sumber : palembang.tribunnews.com