-->

Subhanallah!! Gara gara Tertidur di Masjid Pria Jepang Ini Pun Batal Bunuh Diri, Ternyata dalam Tidurnya...


Redaksi Baca - Seorang ustadz mengisahkan ketika ia mengisi kajian dakwah di luar negeri tepatnya di Tokyo, Jepang.
Ia bertemu orang Indonesia yang memberi testimoni tentang Jepang.
Sedisiplin-disiplinnya orang di sana, ternyata ketenangan tidak mudah didapatkan. Ada sekitar 100 orang tiap harinya bunuh diri.

Bahkan di gunung Fuji kerap ditemui empat sampai lima mayat dalam sehari.
Profesor dari Chuo University Jepang Hisanori Kato pernah mengatakan bahwa dirinya kagum dengan Islam.
Sebab agama Islam mampu menjadi tempat bergantung sekaligus pendorong hidup bagi umatnya.
Prof Kato membandingkan orang Jepang dengan orang Indonesia.
Orang Jepang masih tabu dengan agama terlihat dari tingkat bunuh diri yang tinggi.

Sementara itu dirinya melihat orang Indonesia yang beragama Islam ketika mendapatkan musibah dianggap sebagai ujian hidup.
Di belahan bumi lain, di Swedia, tingkat bunuh dirinya juga tidak kalah dengan Jepang.
Bahkan pemerintah setempat menyediakan lokalisasi khusus untuk bunuh diri.

Waktu untuk bunuh diri pun telah diatur yakni jam 10 hingga jam 12 siang.
Maka perlu mengatur waktu dengan baik apabila ada yang ingin bunuh diri.
Jika datang jam 8 terlalu kepagian untuk bunuh diri, sementara jika datang jam 14 bakal kesiangan untuk bunuh diri.

Suatu kali ada seorang pria dewasa ingin bunuh diri dan sudah mendapatkan jadwal untuk mengakhiri hidup.
Kebetulan dalam perjalanan, dia ketemu dengan seorang muslim.
Muslim tersebut bertanya kepada pria dewasa itu mau kemana gerangan.

Pria itu menjawab bahwa dirinya ingin bunuh diri. Ia menyebutkan waktunya yakni jam 12 siang.
Awalnya pria dewasa itu menolak karena khawatir terlambat.
Namun kemudian ia mengiyakan dan mau ikut begitu saja karena masih ada cukup waktu.
Ia pun dibawa sebuah tempat bernama masjid.

Karena bukan muslim, ia menunggu di luar. Sementara yang muslim masuk ke dalam.
Di selasar ia mendengarkan tausiyah, bacaan Alquran.
 Lama-lama ia ketiduran karena mendengar suara-suara yang menenangkan itu.
Tanpa ia sadari karena saking pulasnya,  waktu menunjukkan pukul 12 lewat.

Jawabannya justru mengejutkan. Pria dewasa itu berbalik tanya tempat apa yang ia singgahi ini.
Mendadak pria dewasa itu mengatakan bahwa dirinya tidak jadi bunuh diri.
Pria dewasa yang ingin bunuh diri itu akhirnya masuk Islam karena ia meraih ketenangan di sana.
Karena dalam tidurnya ia merasa begitu tenang berada di masjid.

sumber : palembang.tribunnews.com

Iklan Atas Artikel