Awas, Jangan Pernah Lagi Bilang “Sunah Rasul pada Malam Jum'at”, Ini Sebabnya
04:32
Redaksi Baca – Tidak sedikit yang
menulis status atau menggunakan kata “Sunnah Rasul” di malam jum'at, yang tak lain
tak bukan mengarah pada ungkapan secara halus mengenai berhvbungan badan. Sangat
disayangkan, ungkapan ini acapkali menjadi bahan lelucon. Padahal telah jelas jika
untuk para suami istri mengumbar hubungan di depan umum begitu dilarang
Rasulullah SAW.
Sunnah Rasul
dalam pandangan syariat adalah sikap, tindakan, aktifitas, ucapan dan cara
Rasulullah Shallalhu alayhi wa Sallam menjalani hidupnya.
Namun
perkataan "Sunnah Rasul” sering
kita dengar kalau hari kamis malam atau malam Jumat. Begitu juga dalam
pergaulan sehari-hari di dunia nyata, istilah “ Sunnah Rasul” sering terdengar
dan populer diartikan dari hubungan suami istri, seperti yang dilansir oleh
dream.co.id
Apakah latar
belakang penyebutan Sunnah Rasul menjadi sebuah aktifitas s3ks? Benarkah malam
Jumat sebagai malam yang dianjurkan untuk berhubungan s3ksval?
Ada
perkataan yang dianggap sebagai hadits; "Barangsiapa melakukan hubvngan
suami istri di malam Jumat (Kamis malam) maka pahalanya sama dengan membvnuh
100 Yahudi." (Dalam hadits yang lain disebutkan sama dengan membvnuh 1000
atau 7000 yahudi)
Ustadz
Abdullah Zaen, M.A, seperti dilansir dari konsultasisyariah, mengatakan belum
pernah menemukan ayat Alquran atau hadis sahih yang menunjukkan anjuran
tersebut. Jika ada yang menyampaikan hal tersebut maka dia diminta untuk
menyampaikan dalil.
Hadits di
atas tidak akan Anda temukan dalam Kitab manapun. Baik kumpulan hadits dhaif
apalagi shahih. Artinya, hadits Sunnah Rasul pada malam Jumat tersebut, apalagi
sama dengan membvnuh 100 Yahudi, adalah bukan Hadits alias palsu yang dikarang
oleh orang yang tidak bertanggung jawab.
Sebagian
ulama mengatakan, “ Kami belum pernah mendengar satu hadis sahih dalam syariat
yang memuat pahala yang sangat banyak selain hadis ini.” Karena itu, sangat
dianjurkan untuk melakukan semua amalan di atas, untuk mendapatkan pahala yang
diharapkan.” (Al-Mirqah, 5:68)
Pendapat
yang kuat maka anjuran melakukan hubungan int!m di hari Jumat seharusnya
dilakukan sebelum berangkat shalat Jumat di siang hari, bukan di malam Jumat,
karena batas awal waktu mandi untuk shalat Jumat adalah setelah terbit fajar
hari Jumat.
Ustadz Ammi
Nur Baits, menambahkan, ada haditsnya shahih namun tidak mengatakan secara
gamblang bahwa itu adalah hubungan s3ks suami istri yaitu:
“ Barang
siapa yang mandi pada hari Jumat dan memandikan, dia berangkat pagi-pagi dan
mendapatkan awal khotbah, dia berjalan dan tidak berkendaraan, dia mendekat ke
imam, diam, serta berkonsentrasi mendengarkan khotbah maka setiap langkah
kakinya dinilai sebagaimana pahala amalnya setahun.” (H.R. Ahmad, An-Nasa’i,
dan Ibnu Majah; dinilai sahih oleh Imam An-Nawawi dan Syekh Al-Albani)
Lalu
sebenarnya sunnah apa yang dilakukan Rasulullah Shallalhu Alayhi Wa Sallam di
malam/hari Jumat?
Sunnah Rasul
untuk dilakukan pada malam/hari Jumat, diantaranya:
1. Memperbanyak membaca Shalawat
Sabda Nabi
Shallalhu Alayhi Wa Sallam, "Perbanyaklah
shalawat kepadaku setiap hari Jumat karena shalawatnya umatku akan
dipersembahkan untukku pada hari Jumat, maka barangsiapa yang paling banyak
bershalawat kepadaku, dia akan paling dekat derajatnya denganku." (HR.
Baihaqi)
2. Membaca Al Quran khususnya surat Al
Kahfi.
Sabda Nabi
Shallalhu Alayhi Wa Sallam,:
"Barangsiapa membaca surat Al-Kahfi pada hari Jumat akan diberikan cahaya
baginya diantara dua Jumat." (HR. Al Hakim). Tentu saja lebih baik lagi
jika dikaji dan ditadabburi ayat-ayatnya.
3. Memperbanyak doa
Rasulullah
Shallalhu Alayhi Wa Sallam bersabda, "Hari
Jumat itu dua belas jam. Tidak ada seorang muslim pun yang memohon sesuatu
kepada Allah SWT dalam waktu tersebut melainkan akan dikabulkan oleh Allah.
Maka peganglah erat-erat (ingatlah bahwa) akhir dari waktu tersebut jatuh
setelah ashar." (HR. Abu Dawud)
4. Shalat Jumat
Rasulullah
Shallalhu alayhi wa Sallam bersabda, "Salat
Jumat itu wajib atas tiap muslim dilaksanakan secara berjamaah terkecuali empat
golongan yaitu hamba sahaya, perempuan, anak kecil dan orang sakit."
(HR.Abu Daud dan Al Hakim)
Kalau telah
tahu sebab laranganya, jadi mulai sekarang jangan lagi bilang Sunnah Rasul di
Malam Jum’at untuk ungkapan aktivitas suami istri ya....
sumber :
www.wajibbaca.com