-->

Awas, Jangan Pernah Lagi Bilang “Sunah Rasul pada Malam Jum'at”, Ini Sebabnya



Redaksi Baca – Tidak sedikit yang menulis status atau menggunakan kata “Sunnah Rasul” di malam jum'at, yang tak lain tak bukan mengarah pada ungkapan secara halus mengenai berhvbungan badan. Sangat disayangkan, ungkapan ini acapkali menjadi bahan lelucon. Padahal telah jelas jika untuk para suami istri mengumbar hubungan di depan umum begitu dilarang Rasulullah SAW.

Sunnah Rasul dalam pandangan syariat adalah sikap, tindakan, aktifitas, ucapan dan cara Rasulullah Shallalhu alayhi wa Sallam menjalani hidupnya.

Namun perkataan "Sunnah Rasul”  sering kita dengar kalau hari kamis malam atau malam Jumat. Begitu juga dalam pergaulan sehari-hari di dunia nyata, istilah “ Sunnah Rasul” sering terdengar dan populer diartikan dari hubungan suami istri, seperti yang dilansir oleh dream.co.id

Apakah latar belakang penyebutan Sunnah Rasul menjadi sebuah aktifitas s3ks? Benarkah malam Jumat sebagai malam yang dianjurkan untuk berhubungan s3ksval?

Ada perkataan yang dianggap sebagai hadits; "Barangsiapa melakukan hubvngan suami istri di malam Jumat (Kamis malam) maka pahalanya sama dengan membvnuh 100 Yahudi." (Dalam hadits yang lain disebutkan sama dengan membvnuh 1000 atau 7000 yahudi)

Ustadz Abdullah Zaen, M.A, seperti dilansir dari konsultasisyariah, mengatakan belum pernah menemukan ayat Alquran atau hadis sahih yang menunjukkan anjuran tersebut. Jika ada yang menyampaikan hal tersebut maka dia diminta untuk menyampaikan dalil.

Hadits di atas tidak akan Anda temukan dalam Kitab manapun. Baik kumpulan hadits dhaif apalagi shahih. Artinya, hadits Sunnah Rasul pada malam Jumat tersebut, apalagi sama dengan membvnuh 100 Yahudi, adalah bukan Hadits alias palsu yang dikarang oleh orang yang tidak bertanggung jawab.

Sebagian ulama mengatakan, “ Kami belum pernah mendengar satu hadis sahih dalam syariat yang memuat pahala yang sangat banyak selain hadis ini.” Karena itu, sangat dianjurkan untuk melakukan semua amalan di atas, untuk mendapatkan pahala yang diharapkan.” (Al-Mirqah, 5:68)

Pendapat yang kuat maka anjuran melakukan hubungan int!m di hari Jumat seharusnya dilakukan sebelum berangkat shalat Jumat di siang hari, bukan di malam Jumat, karena batas awal waktu mandi untuk shalat Jumat adalah setelah terbit fajar hari Jumat.

Ustadz Ammi Nur Baits, menambahkan, ada haditsnya shahih namun tidak mengatakan secara gamblang bahwa itu adalah hubungan s3ks suami istri yaitu:

“ Barang siapa yang mandi pada hari Jumat dan memandikan, dia berangkat pagi-pagi dan mendapatkan awal khotbah, dia berjalan dan tidak berkendaraan, dia mendekat ke imam, diam, serta berkonsentrasi mendengarkan khotbah maka setiap langkah kakinya dinilai sebagaimana pahala amalnya setahun.” (H.R. Ahmad, An-Nasa’i, dan Ibnu Majah; dinilai sahih oleh Imam An-Nawawi dan Syekh Al-Albani)

Lalu sebenarnya sunnah apa yang dilakukan Rasulullah Shallalhu Alayhi Wa Sallam di malam/hari Jumat?

Sunnah Rasul untuk dilakukan pada malam/hari Jumat, diantaranya:

1. Memperbanyak membaca Shalawat

Sabda Nabi Shallalhu Alayhi Wa Sallam, "Perbanyaklah shalawat kepadaku setiap hari Jumat karena shalawatnya umatku akan dipersembahkan untukku pada hari Jumat, maka barangsiapa yang paling banyak bershalawat kepadaku, dia akan paling dekat derajatnya denganku." (HR. Baihaqi)

2. Membaca Al Quran khususnya surat Al Kahfi.

Sabda Nabi Shallalhu Alayhi Wa Sallam,: "Barangsiapa membaca surat Al-Kahfi pada hari Jumat akan diberikan cahaya baginya diantara dua Jumat." (HR. Al Hakim). Tentu saja lebih baik lagi jika dikaji dan ditadabburi ayat-ayatnya.

3. Memperbanyak doa

Rasulullah Shallalhu Alayhi Wa Sallam bersabda, "Hari Jumat itu dua belas jam. Tidak ada seorang muslim pun yang memohon sesuatu kepada Allah SWT dalam waktu tersebut melainkan akan dikabulkan oleh Allah. Maka peganglah erat-erat (ingatlah bahwa) akhir dari waktu tersebut jatuh setelah ashar." (HR. Abu Dawud)

4. Shalat Jumat

Rasulullah Shallalhu alayhi wa Sallam bersabda, "Salat Jumat itu wajib atas tiap muslim dilaksanakan secara berjamaah terkecuali empat golongan yaitu hamba sahaya, perempuan, anak kecil dan orang sakit." (HR.Abu Daud dan Al Hakim)

Kalau telah tahu sebab laranganya, jadi mulai sekarang jangan lagi bilang Sunnah Rasul di Malam Jum’at untuk ungkapan aktivitas suami istri ya....

sumber : www.wajibbaca.com

Iklan Atas Artikel