Mesti Tau, Inilah Posisi Makan yang Dilarang Rasulullah
01:36
Redaksi Baca – Mungkin banyak dari kita
yang belum mengetahuinya bahwa posisi makan seperti ini dilarang oleh Rasulullah,
dan berdasarkan penelitian baru baru ini, nyatanya posisi makan ini berdampak
pada perut yang kian membuncit
Namun dalam
kehidupan sehari-hari kita selalu melakukannya, karena yang seperti ini paling
enak posisinya dan banyak yang seperti ini...
Cara makan
yang tidak disukai adalah makan sambil bersandar. Cara makan seperti ini
termasuk cara makan orang yang lahap sehingga tidak disukai atau dinilai
makruh.
Jika
demikian, maka sudah sepantasnya kita menghindarinya. Abu Juhaifah mengatakan,
bahwa dia berada di dekat Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, kemudian
Rasulullah berkata kepada seseorang yang berada di dekat beliau,
“Aku tidak makan dalam keadaan bersandar.”
(HR. Bukhari no. 5399)
Makna makan
muttaki-an. Ibnul Atsir rahimahullah berkata, “Yang dimaksud muttaki-an adalah condong ketika duduk bersandar pada
salah satu sisi.” (Lihat Tawdhihul Ahkam, 5: 439)
Disebutkan
oleh Ibnu Hajar rahimahullah dalam Fathul Bari (9: 451), “Mengenai makna ittika diperselisihkan maknanya oleh para ulama.
Ada yang mengatakan, pokoknya bersandar
ketika makan dalam bentuk apa pun. Ada yang menjelaskan, yang dimaksud adalah
condong pada salah satu sisi.
Ada pula yang memaknakan dengan bersandar
dengan tangan kiri yang diletakkan di lantai.”
Dari
perkataan Imam Malik yang disimpulkan oleh Ibnu Hajar- terdapat isyarat bahwa
beliau memaksudkan duduk ittika untuk segala macam bentuk bersandar, tidak
khusus pada cara duduk tertentu.
Disebutkan
oleh Ibnu Hajar dalam Fathul Bari (9: 451) bahwa ada hadits yang melarang
bersandar dengan tangan kiri ketika makan. Hadits ini dikeluarkan oleh Ibnu Adi
dengan lafazh, “Nabi shallallahu alaihi wa sallam melarang seseorang bersandar
pada tangan kiri ketika makan.”
Sayangnya,
sanad hadits ini dhoif sebagaimana kata Ibnu Hajar. Namun posisi makan seperti
ini sebaiknya dihindari karena masih termasuk ittika (bersandar) sebagaimana
kata Imam Malik.
Apa hukum
makan sambil bersandar? Ibnul Qashsh menyatakan bahwa hal ini hanya dimakruhkan
untuk nabi. Namun Al Baihaqi menyatakan, yang lainnya pun dimakruhkan makan
sambil bersandar. Karena cara makan seperti ini berasal dari para raja non
Arab. Namun jika ada seseorang yang tidak memungkinkan makan selain dengan
bersandar, hal itu tidak dikatakan makruh. (Lihat Fathul Bari, 9: 451)
Di antara
alasan kenapa makan sambil bersandar terlarang karena dikhawatirkan perut
menjadi bertambah buncit. Sebagaimana ada riwayat dari Ibnu Abi Syaibah dari
jalan Ibrahim An Nakhoi. Disebutkan oleh Ibnu Hajar dalam Al Fath (9: 452).
Ibnu Hajar
mengatakan, “Jika sudah disadari bahwasanya makan sambil bersandar itu dimakruhkan
atau kurang utama, maka posisi duduk yang dianjurkan ketika makan adalah dengan
menekuk kedua lutut dan menduduki bagian dalam telapak kaki atau dengan
menegakkan kaki kanan dan menduduki kaki kiri.” (Fathul Bari, 9: 452)
Sungguh
benar adanya bila Rasulullah adalah teladan bagi kita yang mengajarkan kebaikan
dan kita akan memetik kebaikan itu bila mengamalkan sunnah-sunnah beliau..
sumber :
www.wajibbaca.com