Tidaklah Pantas Kalian Mencela Istri yang Tak Kunjung Hamil Sebab Bukanlah Itu Kesalahannya Tetapi Sudah Ketetapan Allah
01:35
Redaksi Baca – Memang wajar kalau kita
selaku manusia senang akan hal-hal indah di dunia ini. Sebab telah jadi tabi’at
yang ditanamkan Allah SWT pada kita jika kita cenderung mencintai harta, anak
dan istri.
Allah Ta’ala
berfirman, yang artinya,
“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia
kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta
yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak, dan
sawah ladang. Inilah kesenangan hidup di dunia; dan di sisi Allah-lah tempat
kembali yang baik (surga).” (Qs. Ali-Imran: 14)
Setiap insan
di dunia ini tak akan terlepas dari ujian. Belum mendapatkan momongan meskipun
telah lama mengarungi bahtera rumah tangga adalah salah satu bentuk dari
berbagai macam bentuk ujian yang Allah berikan pada manusia.
Kebanyakan
orang mengira, bahwa cobaan hanya datang dalam bentuk kesulitan saja. Mereka
tidak menyadari bahwa melimpahnya nikmat juga merupakan ujian yang diberikan
Allah.
Sehingga
banyak memang yang dapat melalui cobaan dan bersabar ketika mendapatkan
kesulitan namun sangat sedikit yang mampu melampaui ujian berupa kenikmatan
dunia, hal ini menjadikan manusia lalai saat kesenangan hidup menyapa mereka.
Dalam surat
Al-Anbiya ayat 35, Allah Ta’ala berfirman yang artinya
“…dan sungguh Kami akan menguji kamu dengan
keburukan dan kebaikan sebagai cobaan. Kepada Kami, kamu akan kembali.”
Juga firman
Allah yang artinya,
“Adapun sebagian manusia apabila diberi
ujian oleh Tuhannya yaitu diberi tempat yang mulia dan diberi kenikmatan
kepadanya, maka ia berkata, ‘Tuhanku telah memuliakan aku’. Adapun apabila
Tuhannya mengujinya dengan membatasi rezekinya, dia berkata, ‘Tuhanku telah
menghinakan aku.” (Qs. Al-Fajr: 15-16)
Bagimu wahai
para orang tua yang belum dikarunia anak, bersabar adalah kunci dalam masalah
ini, karena sabar adalah salah satu jalan datangnya pertolongan Allah.
Allah Ta’ala
berfirman, yang artinya:
“Wahai orang-orang yang beriman, mohonlah
pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat. Sesungguhnya Allah bersama
orang-orang yang sabar.” (Qs. Al-Baqarah: 153)
Hendaknya
kita berbaik sangka terhadap takdir Allah, dan jangan pernah mencela istri yang
tak memberi keturunan.
Yakinlah,
bahwa segala sesuatu yang telah menjadi keputusan Allah pasti mengandung banyak
hikmah meskipun kita tidak menyadarinya.
Sebagaimana
makhluk hidup yang lain, manusia membutuhkan keturunan untuk mewarisi dan
meneruskan hidupnya.
Itulah
mengapa anak menjadi dambaan setiap keluarga. Anak bagaikan permata dalam
kehidupan mereka. Penyejuk mata ketika keletihan menyapa, menjadi tempat
berteduh ketika masa senja mulai tiba.
Dalam kasus
seperti ini, istrilah yang biasanya merasakan beban paling berat. Apalagi ada
pandangan bahwa penyebab semua itu adalah dari pihak istri. Ia yang mandul dan
tidak bisa melahirkan keturunan.
Padahal
bukanlah seperti itu. Bukanlah salah istri, karena setiap takdir Allah-lah yang
telah menggariskannya. Oleh karena itu, tidak saling menyalahkan adalah jalan
terbaik dalam menghadapi ujian ini. Hendaknya pasangan suami dan istri yang
belum dikaruniai buah hati saling memberikan dukungan dan nasehat.
Saling
menasehati untuk bersabar atas takdir yang diberikan Allah. Dengan sikap
seperti ini, diharapkan suami dan istri dapat saling menguatkan di tengah badai
ujian Allah.
Jangan Lupa Berdoa dan Berusaha
Saat seorang
mukmin menghadapi kesulitan dalam hidupnya, semestinya ia tidak berpangku
tangan begitu saja tanpa berusaha, seperti yang dikutip dari muslimah.or.id.
Berikhtiarlah.
Ambillah sebab-sebab yang dapat menghilangkan kesulitan tersebut selama ikhtiar
tersebut dibolehkan syari’at. Giatlah berdoa agar Allah memberikan anugerah-Nya
berupa anak yang mampu menyejukkan mata kita.
Sebagaimana
kisah Nabi Zakaria ‘alaihi salam yang di usia lanjut belum juga mendapatkan
keturunan, ia berdoa:
“Ia berkata, ‘Ya Tuhanku, sesungguhnya
tulangku telah lemah dan kepalaku telah ditumbuhi uban, dan permohonanku
terhadapmu, ya Rabbi, belum pernah tak terkabulkan. Dan sesungguhnya aku
khawatir terhadap kerabatku sepeninggalku, sedang isteriku adalah seorang yang
mandul, maka anugerahilah aku dari sisi Engkau seorang putera. Yang akan mewarisi
kenabianku dan mewarisi kenabian keluarga Ya’qub; dan Jadikanlah ia, Ya
Tuhanku, seorang yang diridhai.'” (Qs. Maryam: 4-6)
Satu lagi
yang perlu diingat, termasuk di antara bentuk usaha adalah dengan memperbanyak
taubat dan beristighfar, sebagaimana firman Allah Ta’ala yang artinya,
“…beristighfarlah kepada Rabb-mu.
Sesungguhnya Dia Maha Pengampun. (Jika kalian beristighfar) niscaya Dia akan
menurunkan hujan yang lebat atas kalian, juga memberi banyak harta dan anak
keturunan…” (Qs. Nuh: 10-12)
Jika sudah
gigih berdoa dan berikhtiar dengan berbagai cara namun belum juga mendapatkan
keturunan? Maka langkah selanjutnya adalah senantiasa bersabar atas takdir
Allah.
Yakinlah
bahwa Allah telah memilihkan yang terbaik untuk kita. Jangan lupa berdoa
seperti doa yang telah dituntunkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam kepada kita. Dalam sebuah hadits shahih diceritakan:
Diriwayatkan
dari Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha, dia mengatakan, “Aku pernah mendengar
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Tidak
seorang hambapun yang tertimpa musibah lalu ia mengatakan,
إِنَّا لِلّهِ وَ إِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُوْنَ
اللّهُمَّ أْجُرْنِيْ فِيْ مُصِيْبَتِيْ وَأَخْلِفْ لِيْ خَيْرًا مِنْهَا
“Sesungguhnya kami milik Allah, dan
sesungguhnya hanya kepada-Nya kami kembali. Wahai Allah, berikanlah kami pahala
dari musibah ini dan berilah ganti yang lebih baik darinya.”
Kecuali
Allah akan memberikan ganjaran pahala karena musibah yang menimpanya dan
memberikan ganti yang lebih baik.
Ummu Salamah
berkata, “Ketika Abu Salamah wafat, aku membacanya sebagaimana yang
diperintahkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Maka Allah
memberikan ganti yang lebih baik dari Abu Salamah, yaitu Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam.” (HR. Muslim)
Allah Ta’ala berfirman,
“Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan
bumi, Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki. Dia memberikan anak-anak
perempuan kepada siapa yang Dia kehendaki dan memberikan anak-anak lelaki
kepada siapa yang Dia kehendaki, atau Dia menganugerahkan kedua jenis laki-laki
dan perempuan (kepada siapa) yang dikehendaki-Nya, dan Dia menjadikan mandul
siapa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa.”
(QS. Asy Syura: 49-50).
Semoga
menjadi bahan renungan bagi kita agar dapat menjadi insan yang lebih baik
kedepannya dengan senantiasa mengintrospeksi diri..
sumber :
www.wajibbaca.com