Untuk Seluruh Istri, Sampaikanlah Tulisan Ini ke Suaminya..
22:37
Redaksi Baca – Berikut ini kami
sampaikan tulisan yang sangat inspiratif yang disadur dari media sosial namun kami
kesulitan mencari tau sumber utamanya sebab tak dicantumkan:
Kedua pria yang
sama-sama menikah 10 tahun membawa istri mereka ke sebuah pertemuan. Setelah
acara selesai, para wanita duduk di sofa dan mengobrol bersama, sedang para
pria juga memiliki obrolannya sendiri. Akhirnya kedua pria ini bertemu dan
mulai mengobrol.
Rudi:
"San, lama gak ketemu, istri lu cantik amat!"
Hasan:
"Thank you thank you…"
Rudi:
"Kalian baru nikah ya?"
Hasan:
"Iya belum lama, baru 10 tahun…"
Mendengar
jawaban Hasan, Rudi langsung kaget, karena dia dan istrinya juga sudah menikah
kurang lebih 10 tahun, tapi istrinya tidak seperti istri Hasan yang begitu
cantik dan menarik. Bagi Rudi, istrinya seperti wanita tua yang sudah tidak
menarik lagi.
Rudi:
"Gue sama istri juga sama sih kurang lebih, dulu waktu nikah dia cantik
banget, tapi sekarang semuanya berubah, udah jadi emak-emak. Mau gimana liat
juga nggak enak diliat, kadang mau keluar rumah juga males bawa dia, coba aja
kalau istri gua kayak istri lu..."
Hasan hanya
terseyum mendengar perkataan Rudi, Rudi kemudian melanjutkan.
Rudi:
"Tapi liat istri lu cantik mulus kayak gitu, harusnya dia gak akan
bersih-bersih rumah kan yah? Yah kalau dilihat dari sisi ini, mungkin ini
kelebihan istri gue sih, setidaknya, dua anak gue bisa dirawat baik-baik sama dia..."
Hasan:
"Ah kata siapa? Emang dia cantik jadi keliatannya kayak yang gak suka
bersihin rumah. Tapi dia apa juga bisa, rumah selalu bersih, masak juga enak.
Anak perempuan gue juga cantik kayak mamanya.."
Mendengar
jawaban ini, muka Rudi mulai berubah. Dia tidak habis pikir, sama-sama wanita,
kenapa bedanya begitu besar? Hasan kemudian tersenyum dan bertanya..
Hasan:"
Lu tau gak istri lu sukanya makan apa?"
Rudi:
"Wah gak tau gue..."
Hasan:
"Lu sering peluk dan cium istri gak?"
Rudi:
"Ya ampun udah nikah segini lama ga perlu lagi kali..."
Hasan:
"Lu sering beliin istri lu baju baru dan perawatan kulit gak?"
Rudi:
"Yah umur udah segini, mau buang begitu banyak uang juga sama aja..."
Hasan:
"Kalau gitu, lu tau gak istri lu pake baju ukuran berapa? Sepatunya ukuran
berapa?"
Rudi:
"Ini… hmm.. Kayaknya gua juga gak tau.."
Rudi
kemudian malu dan mukanya memerah, Hasan melanjutkan.
Hasan:
"Gue tahu jelas apa yang disukai istri, apa hobinya, bahkan apa yang dia
pikirkan, gue bisa tebak. Gue suka pijetin kalau dia pulang kerja, setiap
bangun tidur gue juga selalu kecup kening dan peluk dia. Kalau hari hujan, mau
sejauh apapun, gue pasti bakal jemput dia pulang kerja. Gue tahu ukuran baju
dan sepatunya, jadi kalau kadang kita jalan-jalan dan dia gak rela keluarin
uang buat beli barang yang jelas-jelas dia suka, gue akan langsung
beliin.."
Rudi semakin
menunduk, dia kemudian teringat akan istrinya, dia sering bertengkar dengan
istri di rumah, kalau tidak puas, dia akan langsung membentak dan bersikap cuek
pada istrinya, bahkan beberapa hari lalu, mereka baru saja bertengkar cuman
karena istrinya beli baju yang harganya gak seberapa dan Rudi selalu mengatakan
kalau itu pemborosan.
Kemudian,
Hasan melanjutkannya..
Hasan:
"Kalau istri sendiri kita gak sayang, masa tunggu orang lain sayang dia?
Dia tuh demi keluarga ini, demi anak, sudah mengorbankan begitu banyak waktu
dan tenaga, kadang malah gak pernah mikirin dirinya, kenapa lu gak bantuin dia?
Cewek itu ibarat bunga mawar, yang cuman bisa dilindungi sama suaminya, baru
mereka bisa selalu mekar dengan segar dan semangat. Kalau gak ada yang
ngerawat, ya udah deh, pasti cepet layu..
"Lu
harus banyak waktu perhatiin istri lu, tadi dia lewat di sebelah gue, gue
bahkan bisa cium bau minyak di kepalanya, dia bahkan jadi kayak emak-emak yang
lu bilang tadi, masa lu gak mau bikin hidup dia jadi lebih bahagia, jadi lebih
cantik gitu?"
Rudi hanya
bisa terdiam. Tak lama kemudian, acara pun berakhir, Hasan pamit dan
menggandeng istrinya pulang. Rudi melihat istrinya yang kelelahan sudah
ketiduran di atas sofa, ia melangkah menuju istrinya kemudian dengan lembut
membangunkannya, “Capek ya? Yuk kita pulang...”
Ada pepatah
yang mengatakan, wajah perempuan sebelum 30 tahun itu ditentukan oleh
keturunan, tapi setelah 30 tahun itu ditentukan dari pernikahan! Jika Anda
memiliki suami yang mengerti Anda, Anda akan menjadi wanita yang cantik dan
berbahagia!
Wanita yang
berbahagia, bisa dilihat dari sinar yang memancar dari wajahnya, ia selalu
tersenyum, sorot matanya penuh kehangatan dan bersemangat.
Ada pepatah
berkata, “Kalau kamu bercermin dan menemukan kalau dirimu semakin lama semakin
cantik, maka kamu menemukan orang yang tepat!”
Banyak pria
yang berkata ingin menikahi wanita yang cantik, lemah lembut dan baik hati.
Padahal sebenarnya, pria yang memiliki kemampuan, justru akan menikahi wanita
yang biasa saja, dan akan menyayanginya sampai wanita itu menjadi cantik
rupawan.
Pria baik
itu ibarat pisau operasi plastik, dialah yang menentukan kecantikan seorang
wanita. Kalau kamu menikahi lelaki yang benar, setiap hari yang kamu jalani
penuh kebahagiaan, kamu dengan sendirinya akan memancarkan kecantikan.
Tapi kalau
kamu menemukan lelaki yang salah, dia akan membuatmu menjadi semakin jelek dan
semakin buruk dalam berbagai aspek. Walaupun awalnya kamu adalah wanita cantik
penuh senyum, pada akhirnya kamu akan menjadi wanita suram yang haus akan
kebahagiaan.
Jadi pria,
perlu ingat baik-baik! Bagaimana kamu memperlakukan wanitamu, begitu pulalah
wanitamu akan menjadi.
Sebelum kita
mengharap orang lain mengerti diri kita, tentu kita harus mengeri orang lain
lebih dulu, terlebih dengan pasangan hidup kita... semoga bermanfaat...
sumber :
facebook