“Mamah Muda” Mesti Tau, Inilah Alasan Kenapa Vaksin DPT Tidak Boleh Dilewatkan, Penting Banget Fungsinya!
04:10
Redaksi Baca - Imunisasi DPT (Difteri,
Pertusis, dan Tetanus) merupakan vaksinasi yang wajib untuk diberikan pada buah
hati setelah 2 bulan. Penyakit difteri, pertusis, dan tetanus ialah 3 penyakit
yang masing-masing darinya punya resiko yang tinggi hingga dapat menyebabkan kematian.
Ketiganya merupakan penyakit serius yang diakibatkan bakteri. Sebab itulah,
pemberian vaksin DPT tak boleh dilewatkan.
Kita
diberikan vaksin DPT pertama kali ketika bayi, disebut sebagai imunisasi dasar,
sedangkan ketika diberikan pada masa anak-anak dan dewasa disebut imunisasi
lanjutan.
Vaksin DPT
merupakan vaksin mati sehingga untuk mempertahankan kadar antibodi menetap
tinggi di atas ambang pencegahan, sangat diperlukan kelengkapan ataupun
pemberian imunisasi ulangan (booster).
Vaksin DPT
diberikan 3 kali dengan jeda waktu sebulan. Vaksin satu ini sudah sangat
dikenal efek sampingnya adalah kenaikan suhu badan anak. Ada anak yang suhu
badannya naik sewajarnya dan ada juga yang signifikan. Tapi tidak perlu
khawatir karena demamnya cuma 24 jam atau paling lama cuma 3 hari. Kalau lebih
dari itu sebaiknya konsultasikan dengan dokter.
Imunisasi
DPT sendiri terdiri dari dua jenis yaitu DTwP dan DTaP. Untuk yang pertama
yaitu vaksin DTwP merupakan vaksin yang berisi cairan bakteri pertussis utuh
dan mengandung ribuan antigen yang tidak diperlukan serta dapat menyebabkan
panas, kulit merah, demam, dan nyeri dibagian bekas suntikan. Sedangkan vaksin
DTaP yaitu vaksin yang mengandung antigen pertussis yang tidak utuh, berisi
antigen yang diperlukan sehingga tidak menimbulkan reaksi-reaksi seperti vaksin
DTwP.
Mengapa Vaksin DPT Diperlukan?
Vaksin DPT
merupakan vaksin yang berisi komponen kuman difteri, pertusis, tetanus yang
telah dilemahkan dan dimatikan. Vaksin DPT generik disediakan di Puskesmas dan
diberikan secara gratis. Namun vaksin ini terkadang menyebabkan bayi demam
sekitar 3 hari sehingga pemberian vaksin ini disertai dengan pemberian obat
penurun panas.
Selain
vaksin DPT generik, tersedia juga kombinasi vaksin DPT dan Hepatitis B yang
biasa dikenal sebagai imunisasi DPT Combo. Saat ini program pemerintah terbaru
terkait pemberian imunisasi DPT adalah penggunaan vaksin kombinasi yang dikenal
sebagai vaksin Pentavalent yang merupakan gabungan vaksin DPT-Hepatitis B
ditambah vaksin Haemophillus Influenza type b (Hib), yang memberikan
perlindungan terhadap lima penyakit sekaligus.
Akan tetapi,
kita sebagai orang tua tidak perlu khawatir, karena sekarang sudah ada
imunisasi DPT tidak panas, yang tidak menyebabkan demam atau jika demam pun
hanya ringan sekali. Imunisasi DPT tanpa demam ini mengandung bakteri pertusis
yang aselular, oleh karena itu singkatannya menjadi DP(a)T, sayangnya harga
vaksin DP(a)T ini lebih mahal dibanding harga vaksin DPT biasa.
Kapan Jadwal Imunisasi DPT?
Setelah
pemberian imunisasi DPT yang pertama, tubuh belum memiliki kadar antibodi
protektif terhadap difteri, pertusis, dan tetanus. Tubuh baru akan memiliki
kadar antibodi protektif setelah mendapatkan imunisasi sebanyak tiga kali.
Oleh karena
itu jadwal imunisasi DPT dasar diberikan
tiga kali, yaitu :
- Imunisasi DPT 1 pada saat anak berumur 2 bulan
- Imunisasi DPT 2 pada saat anak berumur 3 bulan
- Imunisasi DPT 3 pada saat anak berumur 4 bulan
Dan jadwal
imunisasi DPT ulangan diberikan sebanyak dua kali, yaitu :
- Imunisasi DPT ulangan 1 pada satu tahun setelah imunisasi DPT 3
- Imunisasi DPT ulangan 2 pada saat anak usia prasekolah (5 tahun)
Bagaimana Cara Pemberian dan Dosis Vaksin
DPT?
Cara
pemberian vaksin DPT adalah dengan menyuntikkannya secara intramuskular (ke
dalam otot). Penyuntikan sebaiknya dilakukan pada paha atas bagian depan dengan
dosis pemberian vaksin DPT untuk satu anak adalah 0,5 mL. Penyuntikan pada
bagian bokong tidak dianjurkan karena berisiko untuk melukai saraf di daerah
bokong, dan suntikan tidak boleh diberikan ke dalam kulit karena dapat
meningkatkan reaksi lokal pada kulit.
Apa Efek Samping Pemberian Vaksin DPT?
Efek samping
pemberian imunisasi DPT amat bervariasi, dari reaksi lokal yang ringan sampai
dengan reaksi sitemik yang berat, dan telah dilaporkan bahwa kemungkinan untuk
timbulnya efek samping pada pemberian vaksin DP(a)T lebih rendah dibandingkan
pada pemberian vaksin DPT biasa.
Efek samping
yang dapat timbul antara lain:
- Reaksi lokal di tempat penyuntikan, berupa kemerahan, bengkak, serta nyeri Demam tinggi lebih dari 38,5 derajat Celsius
- Rewel dan menangis dengan nada tinggi
- Kejang demam pernah dilaporkan yaitu sebanyak 0,008 %
- Reaksi alergi sistemik (menyeluruh)
Cara mengurangi panas akibat imunisasi DPT :
- Memberi obat pereda demam 23 hari sebelum imunisasi dilakukan.
- Jika anak demam, berikan obat pereda demam.
- Hendaknya imunisasi DPT diberikan pada saat tubuh anak dalam kondisi sehat.
Anda bisa
memberikan obat paracetamol untuk meredakan demam dan nyeri anak Anda. Hindari
obat yang mengandung aspirin, karena dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang
bisa mengancam nyawa anak, yaitu kerusakan hati dan otak. Walau sangat jarang
terjadi, pemberian vaksin DPT dapat menimbulkan kejang, koma, dan kerusakan
otak.
Dengan
memberikan imunisasi yang lengkap pada anak maka Anda telah memberikan
perlindungan kepada anak terhadap beberapa penyakit berbahaya. Ingat baik-baik
kapan jadwal imunisasi anak Anda dan konsultasikan kepada dokter jika anak Anda
menunjukkan gejala yang mengkhawatirkan setelah pemberian imunisasi.
Itulah
kiranya ulasan kami mengenai vaksin DPT, jika terdapat kesalahan dan kekurangan
kami mohon maaf yang sebesar-besarnya. Semoga artikel ini memberi manfaat untuk
pembaca.
sumber :
www.wajibbaca.com