Suaminya Baru Meninggal, Wanita Ini Diusir Saat Menangis di Kuburan!! Ia Syok Temukan Rahasia Ini...
00:11
Redaksi Baca - Seringkali, ketika suami meninggal ada beberapa keluarga sang suami yang tampak sok berkuasa dan mengambil semuanya.
Mereka tidak merasa kasihan, dan tega bertindak semena-mena kepada iparnya.
Seperti kisah berikut ini yang begitu memilukan, dilansir dari Sohu.
Lumei, seorang wanita dengan seorang anaknya mendadak jadi gelandangan saat suaminya meninggal.
Mereka diusir oleh kakak iparnya yang mengatakan jika rumahnya tersebut milik keluarga mereka.
Tanpa arah dan tujuan, dia mendatangi kuburan suaminya dan menangis.
Dia kemudian menemukan rahasia yang mengejutkan.
Begini ceritanya.
Lumei, namanya dan suaminya baru menikah tiga tahun lalu. Suaminya meninggal karena serangan jantung.
Lumei dan suaminya sangat harmonis dan kematian suaminya membuatnya sangat sedih. Lumei merasa sedih setiap kali terkenang suaminya sehingga dia tidak bisa tidur di malam hari.
Suatu pagi, abang iparnya mengetuk pintu rumahnya. Dia membuka pintu dan terkejut ketika abang iparnya mengatakan agar dia dan anaknya keluar dari rumah.
Kakak iparnya mengatakan rumah itu akan digunakan untuk tujuan lain.
Lumei sangat terkejut dengan setiap kata yang keluar dari mulut abang iparnya.
Setelah Lumei dan suaminya menikah, mereka tinggal bersama di rumah besar suaminya.
Keluarga suaminya memiliki rumah yang sangat besar dan memiliki banyak ruangan.
Di dekat rumahnya ada sekolah menengah, rumahnya digunakan untuk disewakan kepada siswa yang tinggalnya jauh dari sekolah.
Mereka mengurus kesejahteraan siswa yang kos di situ dengan memberi mereka makanan. Karena permintaan kamar meningkat, setiap tahun harga sewa semakin meningkat.
Abang iparnya menyuruh Lumei keluar supaya ada ruang yang lebih untuk disewakan.
Lumei tidak mau keluar dari rumah mendiang suaminya. Rumah ibunya berjarak ratusan kilometer. Dia membutuhkan tempat tinggal karena dia mempunyai anak kecil.
Abang iparnya tidak ingin Lumei berlama-lama di rumah itu, jadi dia meminta bantuan teman-temannya. Barang-barang milik Lumei dikemasi dan diangkut ke luar dari rumah.
Kedua mertuanya tidak menghalang tindakan abang iparnya itu , seakan-akan membenarkan tindakan tersebut.
Lumei tidak punya pilihan lain, akhirnya dia menyewa sebuah rumah kecil dan membuka kios buah kecil dengan anaknya menjalankan usaha kecil ini.
Ketika menghadapi kesulitan, Lumei merindukan suaminya, membawa anaknya ke kuburan suaminya dan menangis di sana.
Setahun setelah kematian suaminya, Lumei datang ke kuburan suaminya untuk mengenangnya. Lalu datang dua orang asing ke arahnya dan menyapanya: “Apakah Anda Lumei?”
Lumei mengangguk. Mereka memberi Lumei kartu nama dan memberi tahu Lumei untuk datang ke perusahaannya, dan seseorang akan memberinya pekerjaan.
Malam itu, suaminya datang dalam mimpinya dan berkata: “Jangan khawatir, pergi dan bekerjalah di sana.
Mereka adalah orang baik. Abang pernah menyelamatkan mereka, dan mereka ingin membalas kebaikan yang telah abang berikan kepada mereka.”
Setelah terbangun dari tidurnya, Lumei mengingat kebiasaan suaminya menulis buku harian.
Dia mengambil buku harian itu dan membaca beberapa halaman, dia kemudian mengerti. Memiliki suami seorang dokter punya manfaat baginya.
Suaminya sering kali menjadi orang pertama yang memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan.
Pernah terjadi banjir besar dan suaminya telah menyelamatkan banyak nyawa. Dia juga pernah menyelamatkan orang yang terluka karena kebakaran.
Suatu saat, suaminya pernah menyelamatkan seseorang yang terperangkap dalam mobil yang terbakar. Setelah orang tersebut dikeluarkan dari mobil oleh suaminya, beberapa saat kemudian mobil itu pun meledak.
Semua tindakan kebaikan ini tidak pernah diceritakan oleh suaminya kepada Lumei.
Suaminya sering menolak hadiah dan uang yang diberikan oleh orang-orang yang telah dia selamatkan. Dia mengatakan kepada mereka bahwa dia menderita penyakit jantung kongenital, dan akan meninggal setiap saat. Bila itu terjadi, tolong bantu dan urus istri dan anaknya.
Karena kata-kata ini, pasangan yang diselamatkan oleh suami Lumei datang dan ingin memberinya pekerjaan.
Setelah memahami masalahnya, Lumei akhirnya mendatangi kantor tersebut.
Banyak yang datang mengunjungi Lumei, dan memberinya kesempatan untuk usaha.
Salah satunya menawarkan Lumei untuk tinggal di rumah dan menawarkan untuk tinggal di rumahnya selama yang Lumei inginkan.
Kesulitan yang selama ini dialami Lumei pun berakhir. Lumei sudah kehilangan suaminya.
Namun, semua yang dia dapatkan sekarang adalah pemberian dari perbuatan mulia mendiang suaminya.
Lumei kemudian bergabung dengan sebuah organisasi amal. Dia ingin melanjutkan keinginan suaminya, dengan membantu mereka yang membutuhkan.
Cerita ini mengajarkan sesuatu yang berharga. Perbuatan baik atau kebaikan akan selalu dihargai.
sumber : palembang.tribunnews.com