Pria Cacat Selalu Diejek Mencangkul Bukit di Depan Rumah!! 3 Tahun Kemudian Semua Tercengang !!
00:22
Redaksi Baca - Jika anda pernah melihat film kisah nyata tentang Dashrath Manjh, seorang pria yang mengorek bukit selama 22 tahun untuk membuat jalan sampai ke desanya.
Anda mungkin juga senang dengan kisah Melethuveettil Sasi yang melakukan hal yang sama.
Sasi - yang tidak mengenal Dashrath Manjh - berhasil menggali bukit di rumahnya.
Dan kemudian menghasilkan jalan sejauh 200 meter.
Pria asal wilayah Thiruvananthapuram, India membutuhkan waktu tiga tahun untuk menyelesaikan pekerjaannya itu.
Dan hasilnya, keluarga dan lima warga desa lainnya bisa melalui jalan yang terhubung dengan tempat lainnya.
Sasi yang juga bekerja sebagai pemanjat pohon kelapa sejak usia 15 tahun mengatakan:
"Selain bekerja, saya juga melakukan apapun yang bisa saya lakukan."
"Begitulah cara saya mendapatkan uang untuk membeli tanah dan membangun rumah kecil ini." Kata Sasi sambil menunjuk ke rumahnya.
Rumah Sasi itu sempurna, tapi ada bukit di depannya.
Dimana dia terpaksa menghadapi jalan berbukit dan melingkar untuk pergi bekerja.
Awalnya, Sasi tidak peduli dengan keadaan itu.
Sampai tragedi terjadi 18 tahun yang lalu saat dia terjatuh dari pohon.
"Saya sangat pandai memanjat pohon, tapi hari itu, entah bagaimana saya tergelincir."
"Tubuh saya lumpuh, kaki dan lengan saya patah, saya menghabiskan waktu berbulan-bulan dan tidak bisa bergerak," cerita Sasi.
Karena tragedi tersebut, dua anak laki-laki Sasi harus berhenti sekolah dan mulai bekerja.
"Selama bertahun-tahun saya hanya bisa berdiri, tapi saya tetap ingin jalan lagi, jadi saya belajar perlahan."
Beberapa tahun yang lalu, Sasi mendapat ide untuk membeli skutik roda tiga agar bisa bekerja dengan hiruk-pikuk.
"Saya berharap bisa membeli skuter supaya bisa bekerja lagi, saya meminjam uang dari kepala desa untuk membelinya."
Namun, saat Sasi pergi ke kantor kepala desa untuk meminta pertolongan.
Seorang petugas menertawakannya dan bertanya bagaimana dia bisa menjalankan skuternya.
Sehingga dia bisa melewati penghalang bukit di depan rumahnya.
"Selama hampir 10 tahun, saya mengetuk semua pintu (pihak berwenang)."
"Untuk meminta mereka membangun satu jalan ke rumah saya, tapi tidak ada yang membantu," kata Sasi.
Jadi pada tahun 2013, Sasi akhirnya menggali sendiri bukit dan membuat jalan sendiri untuk menghubungkan rumahnya.
"Saya tidak pernah berpikir bisa menyelesaikan pekerjaan itu."
"Tapi saya bertekad untuk memiliki suatu cara, setiap hari, saya akan mulai bekerja jam 5 pagi dan berhenti sekitar jam 8.30.
Apabila hari sudah mulai panas, saya akan sambung lagi pada pukul 15.30 atau 16.00 sampai matahari tenggelam."
Menurut Sasi, dia mengalami kesulitan dalam mengayunkan cangkul karena tubuhnya cacat.
Bahkan, ia juga menderita beberapa luka.
Ketika tetangga dan warga desa lainnya melihat apa yang dilakukan Sasi, beberapa dari mereka tidak percaya.
Tapi ketika mereka menyadari apa tujuan Sasi, mereka juga mendukungnya.
"Beberapa dari mereka juga mengejek saya tapi setelah beberapa saat mereka mengerti."
sumber : bangka.tribunnews.com