-->

Ibu Kabur dari Rumah!! Nasib Bayi Kembar 4 Berjuang Melawan Lapar Sampai Begini, Kejam!!


Redaksi Baca - Bianca, Madison, Tiffany dan Paris adalah empat saudara kembar
yang memiliki kisah hidup yang akan menyita perhatianmu sejenak.
Tahun ini mereka telah menginjak usia 20 tahun.

Empat saudara kembar yang cantik ini tinggal di Beverly Hills di
sebuah komunitas yang menjadi keluarga bagi mereka.
Sejak kecil, mereka sudah menjalani kehidupan yang seperti di neraka.
Bahkan mereka tidak pernah merasakan apa yang namanya masa kecil yang indah sama sekali.
Ayah mereka adalah seorang yang aneh yang selalu melampiaskan amarahnya kepada keempat kembar ini.

Bahkan keempat kembar ini seringkali tidak diberikan makanan dan minuman yang cukup.
Mereka makan hanya secukupnya bahkan kerap kali kurang.
Saat berada di sekolahan, guru mereka berkata, sempat heran melihat keadaan keempat anak ini
yang selalu terlihat kelaparan setiap tiba jam makan siang.
Mereka akan makan berlebih-lebihan di sekolah.

Bahkan terkadang, guru tersebut memberikan uang saku kepada mereka,
supaya mereka bisa membeli jajan atau makanan yang lebih mengenyangkan.
Di sisi lain, ibu mereka juga tampaknya mengalami gangguan jiwa.
Saat itu, di malam natal, ibunya pamit untuk membelu sesuatu di pasar yang berada dekat di rumah mereka.

Namun sebelum pergi, sang ibu sempat berkata, "Ibu mencintai kalian!" kepada anak-anaknya.
Setelah malam itu, mereka tidak lagi pernah melihat ibu mereka.
Sang ibu pergi begitu saja meninggalkan suami dan anak-anaknya.
Sang ayah lebih sayang kepada adik laki-laki mereka.

Dalam hal makanan, si ayah akan selalu memberikan porsi yang banyak bagi adik laki-laki mereka.
Namun jatah makan mereka, jauh dari yang seharusnya.
Saat mereka masih kecil, tiada hari yang mereka lewati tanpa dipukul dan bahkan ditendang oleh ayah mereka.

Bahkan pernah salah satu dari mereka dilecehkan dan dicekik di luar oleh orang lain,
saat kasus tersebut sampai ke kantor polisi, bukannya membela dan melindungi anak perempuannya,
ia malah memarahi anaknya begitu keras dan menyalahkan anaknya atas apa yang terjadi.
Pernah suatu hari, salah satu dari mereka dipukuli oleh ayahnya hingga ada bekas luka di bagian kepalanya, namun saat guru di sekolah menanyakannya, ia tidak mengatakan bahwa ia telah dipukul oleh ayahnya.

Akhirnya guru melaporkan hal itu kepada polisi.
Gurunya meminta ia menelepon ayahnya dengan menggunakan speaker menyatakan bahwa
ia akan telat pulang hari ini karena ada urusan dengan guru.
Saat menerima telepon itu, ayahnya memarahinya dengan begitu menakutkan.
Akhirnya diketahui oleh pihak guru setelah interogasi polisi bahwa selama ini mereka dianiaya
oleh ayah kandungnya sendiri.

Setelah itu, mereka pun dibawa untuk tinggal di sebuah komunitas
yang akhirnya menjadi rumah bagi mereka sampai saat ini.
Walaupun sempat terpisah, namun akhirnya mereka bertemu kembali saat keluarga asuhnya,
Nadines Jett bersedia untuk membesarkan mereka berempat.
Akhirnya mereka menemukan tempat yang nyaman dan memberikan kehangatan bagi mereka.
Dengan bantuan para guru, orang tua asuh mereka,

Nadine dan badan kesejahteraan sosial, hari-hari mereka pun berubah menjadi cerah dan penuh harapan.
Saat ini mereka telah memasuki dunia perkuliahan dan tengah menjalani masa kuliah mereka.
Setelah mendapat kehidupan yang baru, mereka pun tidak lantas tenggelam begitu saja.

Mereka menyadari bahwa masih banyak anak di luar sana yang masih hidup dalam bayang-bayang ketakutan
karena dianiaya oleh orang tua kandung mereka sendiri.
Oleh sebab itu merekapun mendirikan sebuah yayasan pada bulan Mei 2016
untuk membantu lebih banyak lagi anak asuh lainnya.

Semoga mereka bisa hidup dengan lebih sukses lagi ya!

sumber : palembang.tribunnews.com

Iklan Atas Artikel