-->

Malu Karena Suami Miskin, Setelah Suaminya Meninggal Wanita Ini Meraung Baca Surat Rahasianya..


Redaksi Baca - Banyak kisah cinta di dunia ini yang bisa menjadi inspirasi untuk hidup kita.
Sering kali kita menyepelekan apa yang ada didepan mata.
Tapi saat sudah tiada, barulah terasa begitu banyak manfaatnya, terasa kehilangan.

Seperti kisah berikut ini, saat istrinya tak pandai besyukur dibuat menangis haru menemukan rahasia tentang suaminya.
Ia yang malu punya suami miskin, akhirnya baru sadar tentang apa yang terjadi.

Berikut kisahnya.
Malam itu suamiku pulang dengan wajah kusut. Tampangnya aca-acakanya.
Aku menyambutnya dengan baik.
Tapi saat aku tahu perusahaan tempatnya bekerja, baru saja mengeluarkan surat PHK untuknya.

Hatiku langsung kecewa.
Aku langsung memikirkan bagaimana kami akan menjalani hidup.
Apalagi kami masih tinggal dirumah orang tuaku.
Saat kabar itu kudengar, mataku melotot dan karena panik akan masa depan, aku luapkan emosi pada suamiku.

Aku tak kuasa menahannya hingga ibu ayah tahu jika suamiku di phk dan sebentar lagi menganggur.
Sebagai pengantin baru, untuk membangun mimpi seakan sirna.
Sampai akhirnya, suamiku memutuskan untuk menjadi tukang ojek.
Sulit rasanya menerima itu, juga bagi keluargaku yang memandang suami sebelah mata.

Aku setiap hari marah-marah, ditambah uang pemberiannya untuk belanjapun selalu tak cukup.
Hingga akhirnya, suamiku entah karena apa tiba-tiba kesehatannya memburuk.
Jujur saja, saat itu ada perasaan lega dihatiku. Tapi ada juga perasaan sedih karena sejatinya aku menyayangi suamiku.

Karena tidak dirawat dengan baik, sikapku juga ketus.
3 bulan dari sakit, suamiku ditemukan meninggal diatas tempat tidur.
Air mataku keluar, tapi karena emosiku aku merasa lega dengan kejadian itu.
Keluargaku juga tampak biasa saja seakan memberi sinyal jika ini lebih baik bagiku.
14 hari kematiannya, jujur saja aku mulai merasa sedih kehilangan sosok orang yang begitu mencintaiku.

Aku teringat awal kami bertemu, kami pacaran dan kami menikah.
Iseng-iseng aku membuka album foto saat mereka menikah dulu.
Bahkan aku sempa senyum-senyum sendiri saat melihat gambarnya di foto tengah duduk dipelaminan dengan pose sedang saling menyuapi makanan.
Saat kubalik album, aku melihat sebuah amplop bungkus coklat dengan tulisan diatasnya.

Surat untuk istriku.
Hatiku berdetak ada apa dengan surat yang seakan dirahasiakannya padaku.
Saat kubuka, air mataku tak terbendung. Aku menangis haru dan meraung menyebut nama suamiku sambil meminta maaf.
Berikut suratnya.
Buat istriku tercinta.
Maaf jika suatu hari aku akan meninggalkanmu.
Sejak aku dipecat dari perusahaanku, hati ini remuk sekali. Aku menangis sepanjang jalan memikirkan nasib kita kedepan.

Memikirkan impian-impian kita.
Aku tahu ini berat, tapi aku harus menyampaikannya kepadamu.
Tapi sampai dirumah, saat aku cerita. Kau marah besar, matamu merah bahkan malam itu kau tak menyiapkan makanan untukku yang terpaksa tidur dengan kondisi lapar.
Keluarga mu juga langsung marah seakan mengeroyokku.

Aku sadar betul aku salah, tapi apa kuasaku karena aku tak memiliki kekuatan apapun.
Aku esok harinya langsung mencari kerja, tapi memang belum ada satupun lamaranku diterima.
Seminggu aku menganggur, aku memilih jadi tukang ojek untuk sementara memenuhi kebutuhan kita.
Namun saat itu, dirimu sudah begitu jauh. Tak lagi kukenal.
Aku merasa begitu asing tinggal bersamamu, pulang malam hari tak ada lagi makanan yang kau siapkan.

Maafkan aku istriku, bukan aku ingin kita terpuruk begini. Tapi aku selalu usaha demi mimpi kita.
Hingga suatu hari, aku mendengar ada seorang miliuner sedang mencari hati yang akan dicangkokkan padanya.
Aku tak berpikir lagi dan menghubungi nomor tersebut.

Tubuhku langsung dites kesehatan, mulai dari darah hingga riwayat penyakit.
Alhamdulillah semua cocok dan memenuhi syarat.
Dan yang paling membuaku senang, harga hatiku dibayar 5 Miliar istriku.
Aku senang bukan main dan paling tidak itu bisa menjadi jalan kita menggapai mimpi.
Sekarang uang itu berada di selembar cek di amplop ini.

Awalnya aku ingin memberi kejutan saat membeli rumah dan tentu itu akan membuatmu senang bukan!
Tapi takdir berkata lain sayang, 10 hari sejak aku menjual hatiku.
Kondisiku mendadak buruk. Aku tak kuasa menahan sakit, dan mungkin saat kau baca surat ini aku telah tiada.
Tapi paling tidak, pakailah uang itu. Aku rasa uang itu cukup untuk membeli rumah seperti yang kau mau. Hanya itu yang bisa aku berikan padamu.

Aku tau selama ini aku tidak berguna. Tapi aku juga tidak mau menyusahkan.
Mungkin dengan apa yang kulakukan ini, akan membukakan hati kecilmu untuk kembali mencintaiku.
Sengaja surat ini aku sisipkan dialbum foto pernikahan kita. Karna saat kau sedang merindukanku, saat itu lah aku merasa berguna untukmu.

Selamat tinggal sayang. Aku akan selalu merindukanmu disetiap hari-harimu.
Dari suamimu yang selalu mencintaimu.
Saat itu juga, selesai membaca surat suamiku. Aku langsung mendatangi makan suamiku.
Aku meminta maaf telah salah dan benar, hanya dia orang yang paling kucinta juga mencintaiku.

Paling tidak dengan tulisan ini kita bisa belajar dan jangan sampai menyesal saat orang yang begitu kita sayangi telah pergi.

Semenit saja akan sangat beharga bersama orang yang kita cintai.

sumber : palembang.tribunnews.com

Iklan Atas Artikel