Curiga di Tubuh Kakeknya Ada Luka!! Pria ini Pasang Kamera CCTV, Syok Waktu Lihat ini Dalam Videonya!!
03:01
Redaksi Baca - Ketika telah memasuki masa Lansia, seseorang tentu perlahan akan mengalami kesulitan dalam beraktivitas, dikarenakan faktor usia yang tidak lagi muda.
Meski begitu, hadirnya keluarga di sekitar sering menjadi penyemangat sekaligus sosok yang bisa membantu setiap kali seorang lansia membutuhkan bantuan.
Sayangnya, tak semua lansia bisa merasakan hal tersebut.
Beberapa lansia bahkan harus menerima kenyataan jika dirinya dirawat di panti jompo atau rumah perawatan khusus lansia dan diurus oleh orang yang sama sekali tak mereka kenal.
Hal ini bisa semakin parah jika para lansia ini bukannya mendapat perhatian tapi justru mendapatkan pelecehan atau penyiksaan selama dirawat.
Hal ini lah yang harus dirasakan seorang pria lansia asal Kanada belum lama ini.
Georges Karam (89), adalah seorang lansia yang mengidap penyakit ALzheimer.
Karam dirawat di sebuah rumah khusus lansia yang berlokasi di Ottawa, Kanada.
Sayangnya, selama dirawat di tempat ini, kondisi kesehatan Karam justru semakin memburuk.
Bahkan untuk makan dan memakai pakaian saja Karam sampai harus dibantu oleh beberapa orang petugas.
Keluarga dari Karam memang sengaja memilihkan tempat khusus lansia benrama Garry J. Armstrong's Long-term Residence ini karena reputasinya cukup baik di masyarakat.
Namun, pihak keluarga mulai menaruh curiga dengan rumah perawatan lansia ini, setelah mereka mengetahui kalau ditubuh Karam ada banyak bekas lecet dan luka.
Cucu Karam, Daniel Nassrallah, sempat mengadukan hal ini kepada petugas di tempat tersebut.
Namun petugas yang saat itu ditemuinya berkilah dan menyebut jika luka itu disebabkan karena Karam pernah jatuh dari ranjang.
Mendengar jawaban ini, Daniel justru merasa curiga dan merasa ada hal yang tidak beres sudah terjadi pada kakeknya.
Akhirnya ia memutuskan memasang sebuah kamera tersembunyi di ruangan sang kakek untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi ketika mereka tak ada.
Ketika datang dan memeriksa isi rekaman, Daniel dan keluarganya langsung naik pitam.
Betapa tidak, salah satu petugas berusia 44 tahun bernama Jie Xiao, terlihat beberapa kali menmencengkram tangan Karam dengan cara yang sangat kasar di dalam video.
Karam yang bahkan sudah tak bisa lagi lancar berbicara sampai terlihat beberapa kali mengangkat tangannya seolah sedang berusaha untuk melindungi diri.
Bahkan, Daniel melihat Jie setidaknya memukul kakeknya itu sebanyak 11 kali, terutama dibagian kepala.
Hatinya merasa hancur melihat sang kakek tmapak menahan rasa takut dan sakit atas perlakuan petugas tersebut.
Bahkan, ia melihat jelas tangan sang kakek tampak gemetaran dan raut wajahnya terlihat sangat menyedihkan karena disiksa petugas tersebut.
Tak terima kakeknya diperlakukan seperti itu, Daniel langsung menelepon polisi yang sorenya langsung membekuk Jie.
Berkat rekaman ini, Jie pun langsung dipecat dari jabatannya di tempat tersebut.
Karam pun langsung menjalani perawatan medis untuk mengetahui apakah ia mengalami luka parah atas kejadian ini.
Beruntung, Karam tak mengalami luka yang serius dan bisa kembali berkumpul dengan keluarganya lagi, seperti dilansir dari Mirror.
Peristiwa ini pun membuat manager dari tempat tersebut langsung mengucapkan permintaan maaf dan berjanji akan menindak tegas siapapun staffnya yang melakukan hal serupa.
Meski Karam sempat mengalami kekerasan, pihak keluarga memutuskan untuk membiarkan Karam tetap dirawat ditempat tersebut, meski Jie sudah dipecat.
Pihak keluarga khawatir jika Karam dipindah ke tempat lain, ia akan merasa stress saat berhadapan
dengan lingkungan di tempat perawatan yang baru.
Daniel beserta keluarganya pun terus berupaya agar sistem yang berlaku di tempat ini diubah agar setiap pasien yang ada menerima perlakuan dengan baik.
"Sistem di tempat ini sudah bobrok dan harus segera dirubah sesegera mungkin, " ujar Daniel kepada Inside Edition.
sumber : palembang.tribunnews.com