-->

Terenyuh!! Diasuh Selama 15 Tahun, Saat Hari Pernikahannya Wanita Ini Malah Jebloskan Paman ke Penjara !!


Redaksi Baca - Semua orang punya jalan cerita tersendiri di masa kecilnya.
Momen paling bahagia terkadang tak bisa dilupakan begitu saja bahkan pengalaman pahit pun bisa menyisakan trauma tersendiri.
Seperti yang dialami oleh wanita ini (yang tak disebutkan namanya),


Masa kecil dilewati dengan begitu sulit. Belum 10 tahun ia harus menjalani hidup sebagai yatim piatu yang dibesarkan oleh keluarga paman.
Hingga saat hari pernikahannya paman mengatakan sesuatu kepadanya dan membuat hidupnya penuh dengan penyesalan.
Berikut kisah selengkapnya!

Aku adalah anak perempuan satu-satunya. Waktu aku berumur 8 tahun. Ayahku tiba-tiba meninggal karena kecelakan motor.
Setelah ayah dikuburkan, tak sampai setengah tahun, ibuku mengalami depresi dan memutuskan untuk bunuh diri.

Perlahan-lahan semua orang yang dulunya dekat dengan aku mulai meninggalkan aku satu persatu.
Aku merasa diriku seperti orang najis, pembawa sial. Tak ada yang mau membesarkanku.
Aku masih ingat, bahkan kakek pun tak mau merawat aku, sambil merokok dia mengatakan bahwa dia sudah tua, tak sanggup merawat anak kecil lagi.

Waktu itu, hanya paman ku seorang diri yang rela merawatku. Ia menggandeng angan ku sambil berkata, "mari ikut paman pulang."
Sebenarnya, kondisi keluarga paman juga tidak begitu baik. Mereka mempunyai 2 orang anak laki-laki, semuanya lebih besar dari aku.

Dari kecil hingga besar, aku sangat giat belajar. Mungkin karena aku tau aku bukan anak kandung paman ku. Aku selalu mendapat nilai yang bagus di sekolah.
Saat aku berhasil masuk di sebuah universitas, paman menyuruh anaknya yang paling besar untuk putus sekolah karena nilainya tidak begitu bagus.

Paman menyuruh kakak untuk bekerja bersamanya, mencari uang untuk menyekolahkan aku dan kakak ku yang paling kecil.
Istri paman (tante) ku juga sangat baik, aku dianggap seperti anak kandungnya. Hanya saja, kondisi tubuhnya tidak begitu baik, ia sering sakit-sakitan.
Meskipun aku selalu kangen dengan kedua orangtua ku, namun kadang aku merasa paman dan tante ku juga sangat mencintaiku, harusnya ini sudah cukup.
Paman ku biasanya akan sangat keras terhadap kedua kakak ku. Jika marah, dia akan memukuli mereka.

Namun, paman tidak pernah sekalipun memarahi aku dengan kata kasar, jika ia sedang tidak senang, paling-paling ia hanya menundukkan kepalanya sambil menghisap rokok.
Setelah lulus kuliah, aku langsung bekerja. Awalnya aku ingin lanjut s2, namun aku tak ingin membebankan mereka lagi. Apalagi, sekarang kakak pertama ku sudah menikah,
aku tak boleh sering-sering memakai uang dia lagi.

Kira-kira 2 tahun lalu, aku berpacaran. Pacarku adalah orang yang baik, orangtua nya juga adalah guru.
Aku merasa aku sangat beruntung. Tahun ini dia melamar aku, aku pun langsung mengiyakan.
Bulan 3 tahun ini, aku membawa dia pergi menemui paman dan tante ku, mereka sangat mendukung.
Bulan lalu aku dan dia menggelar pesta pernikahan kami.

Aku masih ingat, satu hari sebelumnya, tante ku mengatakan pada ku, "saat kamu tinggal bersama keluarga suami mu nanti, ingat harus baik-baik terhadap kedua mertuamu.
Jika kamu tidak bahagia, kembalilah. Disini selamanya adalah rumah kamu."
Aku sangat terharu, dalam hati ku, tante ku sudah menggantikan posisi ibu. Aku sangat mencintainya.

Saat hari pernikahan ku, kami mengadakannya di sebuah hotel.
Paman menyerahkan tangan ku ke atas tangan suami ku, matanya berlinang air mata.
Kemudian ia memelukku dan menangis dengan keras. Aku baru pertama kali melihat pria ini menangis.

Kira-kira saat malam tiba, paman tiba-tiba memanggil ku. Ia mengatakan besok ia sudah akan pulang ke kampung, dan ingin ngobrol dengan aku sebentar.
Dia mengatakan, "sudah beberapa tahun, sebenarnya ada sebua rahasia dalam hatiku. Sebenarnya, aku dan papa mu dulu sama-sama berbisnis ikan.

Namun papa mu jauh lebih sukses dari aku. Karena sedikit iri, aku ingin mengerjai ayahmu. Aku merusak rem motor ayahmu.
Dan karena itulah, saat ia mengendarai motor, ia menabrak truk besar di depannya.
Aku tidak menyangka perbuatan ku akan berakibat sefatal itu.
Maafkan aku, aku adalah pembunuh. Karena aku, ayahmu dan ibumu meninggal..."

Mendengar itu, hati ku langsung hancur. Bagaimana mungkin ini bisa terjadi?
Tak pernah terpikiran oleh ku bahwa ayahku meninggal karena ulah paman. Hari itu, aku merasa aku telah dibohongi.
Hari itu, aku menangis tak henti-hentinya. Di dalam hati ku, aku ingin melaporkannya ke polisi, membuatnya di penjara.
Meskipun ia sudah membesarkan aku selama 15 tahun, lalu kenapa? Dia
menyebabkan kedua orang tua ku meninggal, membuat aku kehilangan keluarga.

3 hari setelah pernikahan, aku pulang ke kampung dan bertengkar dengan paman ku.
Aku mengatakan bahwa aku tak akan memaafkan dia dan akan melaporkannya ke polisi.
Saat tante ku mengetahui hal ini, ia langsung terus memarahi paman,
dia menangis sampai hampir pingsan. Kedua kakakku mengatakan aku tak berperasaan.

Hingga sekarang, aku belum melaporkan pamanku, karena aku takut kondisi tante akan semakin memburuk.
Aku tidak bisa memaafkan paman ku, aku juga tidak tahu harus berbuat apa?
Jika aku tak melaporkannya, aku akan merasa bersalah terhadap ayah ibu ku.
Aku sangat dilema, hati ini sangat sakit.
Tapi, dia sudah membesarkan aku bertahun-tahun, masakah aku tidak memaafkannya?

sumber : palembang.tribunnews.com

Iklan Atas Artikel